Ketua dan Sekretaris DPD Partai Gerindra Aceh berganti posisi. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dikabarkan telah merombak kepengurusan DPD Partai Gerindra Aceh. TA Khalid yang selama ini menjabat sebagai ketua DPD Gerindra Aceh kini digantikan oleh Fadhlullah yang juga seorang anggota DPR RI.
Sementara posisi Sekretaris DPD Gerindra Aceh yang selama ini dijabat oleh Safaruddin (Wakil Ketua DPR Aceh) digantikan oleh Abdurrahman Ahmad yang selama ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra di DPR Aceh. Kepengurusan baru DPD Partai Gerindra Aceh ini dijadwalkan akan dikukuhkan di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh pada Selasa (20/12/2022) mendatang. Berita penggantian Ketua DPD Partai Gerindra Aceh ini mengejutkan publik di Aceh, karena berlangsung tiba tiba tanpa melalui proses musyawarah.
Lantas siapa Fadhlullah yang ditunjuk oleh Prabowo Subianto untuk mengomandoi Partai Gerindra Aceh? Nama Fadhlullah sudah tidak asing lagi bagi warga Aceh, terutama kaum politisi. Karena Fadhlullah telah menjadi anggota DPR RI sejak tahun 2014 atau periode 2014 2019 dari Partai Gerindra.
Dek Fadh, demikian Fadhlullah sering dipanggil, terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI dari Dapil Aceh 1 pada Pemilu 2019 dan akan menjabat sampai tahun 2024 mendatang. Tapi tak banyak yang tahu, jauh sebelum bergabung dengan Partai Gerindra dan kemudian menjadi Anggota DPR RI, Fadhlullah pernah menjabat sebagai Panglima Operasi Aceh GAM Pidie. Berikut profil Fadhlullah yang dua hari lagi akan dilantik sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Aceh seperti dikutip dari Serambinews :
Dari berbagai sumber yang dihimpun Serambinews.com , Fadhlullah mulai merintis karir politik formalnya setelah damai bersemi di Aceh. Sebelumnya, atau setelah menamatkan pendidikan menengah di MTsS Jeumala Amal Lueng Putu pada tahun 1996, Fadhlullah yang lahir 19 Juni 1981 ini bergabung dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Kepiawaiannya dalam memimpin perang gerilya di wilayah Pidie yang merupakan pusat konflik bersenjata di Aceh, membuat dia dipercaya sebagai Panglima Operasi Aceh GAM Pidie.
Jabatan komandan lapangan ini dia emban sejak tahun 1999 hingga 2004. Fadhlullah lahir dan besar di Teupin Raya, yang merupakan salah satu wilayah pusaran konflik bersenjata di Aceh. Di kawasan ini lah, Tgk Abdullah Syafii, panglima GAM paling legendaris bermarkas.
Seperti kebanyakan pejuang GAM, Fadhlullah ingin memperjuangkan kemerdekaan bagi Aceh yang semenjak menjadi bagian dari Indonesia pada tahun 1945, dinilai mengalami perlakuan tidak adil. Masyarakat Aceh jatuh dalam jurang kemiskinan, sebagian besar terjadi karena ketimpangan ekonomi dan ketidakadilan antara pusat dan daerah. Administrasi terpusat dari Orde Baru menimbulkan kekecewaan yang serius, terutama di kalangan elite Aceh, dimana Aceh menerima 1 persen dari perkiraan pendapatan nasional, sementara Aceh telah memberikan kontribusi 14 persen dari PDB Nasional.
Konflik bersenjata antara Aceh dengan Pemerintah Pusat ini, berakhir pada 2005 di meja perundingan di Helsinki, Finlandia, dengan harapan membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat. Setelah damai bersemi di Aceh, Fadhlullah kembali melanjutkan pendidikannya yang sempat terputus. Pada tahun 2005, dia melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah Darussa'adah Glumpang Tiga, Pidie (tamat tahun 2008).
Darah organisasi dan perjuangannya untuk kesejahteraan rakyat Aceh yang mengalir deras di dalam nadinya. Hal ini membuat dia mencoba perjuangan melalui jalur baru, yaitu jalur politis formal, sesuai dengan amanah MoU Helsinki. Karir politiknya ini diawali dengan bergabung dalam kepengurusan Partai Aceh di Kabupaten Pidie pada tahun 2005.
Partai Aceh ini adalah partai lokal yang dibentuk oleh para mantan kombatan GAM, dengan Ketua Umumnya dijabat oleh Muzakir Manaf (mantan Panglima GAM). Keterlibatannya dalam Partai Aceh ini lah yang mengantarkan Fadhlullah menjadi anggota dari Partai Gerindra yang didirikan dan dipimpin oleh mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto. Untuk diketahui, menjelang Pemilu 2014, Partai Gerindra dan Partai Aceh menjadi mitra koalisi di Aceh.
Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf menjadi pembina bagi Partai Gerindra di Aceh. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pun memberikan kesempatan kepada para mantan kombatan yang direkomendasikan oleh Partai Aceh untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Setelah berkoalisi dengan Partai Aceh, Partai Gerindra termasuk partai nasional yang mendapatkan hasil suara terbanyak untuk DPR RI dan berhasil mengirim dua kadernya ke Senayan pada Pemilu Legislatif 2014.
Fadhlullah, mantan Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie, adalah salah satu eks pejuang GAM yang sukses menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Setelah melalui periode 2014 2019, Fadhlullah yang kembali bertarung di Dapil Aceh 1 pada Pemilu 2019, kembali terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR RI. Saat ini, Fadhlullah menjabat sebagai Anggota Komisi I DPR RI; Anggota Komisi Antar Parlemen Kerjasama di DPR RI; Anggota dari Organisasi Global Anggota Parlemen Melawan Korupsi (GOPAC); dan Pengurus Besar Pengurus Pusat Pemuda Tani Indonesia periode 2016 2021.
Sebelum terpilih menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah aktif dalam berbagai organisasi di level Kabupaten Pidie maupun Provinsi Aceh. Penelusuran Serambinews.com di website DPR RI, Fadhlullah pernah menjabat sebagai Bendahara OKP Mahasiswa Pancasila Kabupaten Pidie (2010 – 2012), Ketua KNPI Pidie (2012 – 2016). Tidak hanya di organisasi pemuda dan kemasyarakatan, Fadhlillah juga aktif di organisasi pengusaha.
Dia tercatat pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kadinda Pidie (2011 2016) dan Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh (2009 ). Keaktifannya di organisasi pengusaha ini sangat beralasan, karena sejak tahun 2008 hingga 2014, dia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Krueng Simpang. Berikut riwayat singkat Fadhlullah SE yang dikutip dari dpr.go.id
Nama: Fadhlullah, S.E Tempat/Tgl Lahir: Desa Simpang/19 Juni 1981 Agama: Islam
Riwayat Pendidikan: SD Negeri Aron (1987 – 1993) MTTS Jeumala Amal Leung Putu (1993 – 1996)
Madrasah Aliyah Darussa'adah Glumpang Tiga Tahun: (2008) Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Banda Aceh (2017) Pekerjaan:
Anggota DPR RI asal Aceh I (periode 2014 2019 dan 2019 – 2024) Riwayat Organisasi: Panglima Komandan Operasi GAM Wilayah Pidie (1999 – 2004)
Wakil Ketua DPA Partai Aceh (2005 ) Bendahara OKP Mahasiswa Pancasila Kab. Pidie (2010 – 2012) Ketua KNPI Pidie (2012 – 2016)
Bendahara Umum Partai Gerindra Aceh (2013 ) Wakil Ketua Kadinda Pidie (2011 2016) Anggota Himpunan Pengusaha Migas Aceh (2009 ).